BAB 1. PENDAHULUAN

Alkisah, di dunia paralel YGO terdapat 6 bersaudara dari keluarga "Charmer". Keluarga ini terkenal mampu mengendalikan semua elemen di dunia YGO. Mereka bernama Aussa, Dharc, Eria, Hiita, Lyna, Wynn. Masing-masing dari mereka mempunyai seekor hewan peliharaan yang lucu serta menggemaskan. Aussa adalah perempuan cantik berkacamata yang pemalu. Dia mampu mengendalikan elemen EARTH dan mempunyai hewan peliharaan berupa seekor marmut lucu. Sedangkan Dharc merupakan satu-satunya anak laki dari 6 bersaudara tersebut. Dia mempunyai seekor kelelawar yang setia mendampinginya sebagai hewan peliharaan dan menguasai elemen DARK. Eria adalah perempuan yang tenang dan sanggup menguasai elemen WATER. Seekor reptil muda setia mengikuti langkahnya kemanapun ia pergi. Hiita adalah perempuan paling tempramen diantara 6 bersaudara.  Mampu mengendalikan elemen FIRE dan mempunyai hewan peliharaan berupa rubah membuatnya dia gampang marah. Sedangkan Lyna merupakan gadis paling gembira. Dia mampu mengendalikan elemen LIGHT, memiliki rambut putih dan malaikat kecil sebagai pendamping perjalanannya. Wynn adalah perempuan pendiam yang mempunyai seekor anak naga yang sudah dijinakan menggunakan elemen WINDnya. Walaupun mereka mempunyai sifat yang berbeda namun perbedaan itu saling mengisi kekurangan diantara mereka. Mereka saling bahu membahu menolong orang yang kesusahan. Mereka melakukan perjalanan untuk menguasai elemen mereka lebih lanjut. Hingga pada suatu hari, terjadilah sesuatu pada mereka. Ketika dalam perjalanan menimba ilmu elemen, mereka kelelahan dan tertidur lelap. Masing-masing dari mereka bermimpi aneh pada malam tersebut. Pada pagi harinya, mereka saling bercerita tentang mimpi mereka.
"Ah, kalian sudah bangun semua ternyata. Ada yang ingin ku ceritakan pada kalian." ujar Dharc. "Mau cerita apa Dharc?" Tanya Lyna kepada Dharc. "Semalam aku bermimpi aneh. Ada seorang pria tua menebang 6 dahan pohon, kemudian dihanyutkan ke sungai. Sungai itu mempunyai 6 cabang anak sungai yang mengarah ke 6 arah mata angin yang berbeda." ujar Dharc kepada saudarinya. "Sebenarnya kami juga membahas ini Dharc sewaktu kamu pergi. Sepertinya kita mempunyai mimpi yang sama. Mungkin ini adalah sebuah petunjuk. Kamu habis darimana?"tanya Wynn kepada Dharc. "Aku baru saja mengitari hutan ini, tak jauh dari sini aku menemukan sebuah sungai yang mempunyai 6 cabang yang berbeda." ujar Dharc. "Mungkinkah kita ditakdirkan berpisah saat ini setelah sekian lama petualangan yang telah kita lalui bersama? tanya Aussa sedih. "Jangan khawatir saudariku, walaupun kita ini berjauhan, tapi hati kita satu." Ujar Wynn menenangkan. "Baiklah Dharc, bisakah kamu menunjukkan di mana letak sungai itu? Jangan pernah kita saling melupakan karena kita ini bersaudara." ujar Hiita.
Tak lama kemudian Dharc menunjukkan letak sungai tersebut. Mereka akhirnya berpisah memilih arah masing-masing mengikuti aliran sungai tersebut setelah saling berpamitan. Petualangan mereka pun akhirnya dimulai kembali. Hanya berdua dengan hewan peliharaan mereka, menghadapi kerasnya dunia. . .

BAB 2. AWAL YANG BARU

Tiga bulan sudah berlalu setelah perpisahan kami yang terjadi di "Hutan Perpisahan". Aku mengikuti arus sungai ini hingga sekarang tiba di suatu desa suku air. Di sini aku belajar banyak ilmu tentang pengendalian elemen Water. Pada suatu malam aku mendengar kepala suku membicarakan sebuah gulungan kuno yang berisi pengendalian air tertinggi. Konon gulungan itu tersimpan di dalam "Danau Kematian". Disebut dengan "Danau Kematian" karena tidak ada satu pun yang pernah kembali dalam kondisi hidup setelah pergi ke danau tersebut. Danau itu selalu terselimuti kabut yang sangat tebal. Kabut itu akan sedikit menipis ketika sudah mendapatkan tumbal. Cerita tentang "Danau Kematian" ini sangat terkenal di desa ini. Pada malam ini aku berniat akan pergi ke "Danau Kematian" itu. Aku sudah bertekad bulat untuk mendapatkan gulungan pengendalian air tersebut demi menyempurnakan ilmuku kemudian kembali dengan para saudaraku. Pasti mereka juga sudah mahir mengendalikan elemen mereka. "Hei Gigobyte, bagaimana menurutmu? Maukah kamu menemaniku ke sana?" tanya Eria kepada Familliarnya. Gigobyte hanya menganggukan kepala, pertanda dia menyetujui dengan keputusanku ini. Baiklah besok aku akan menemui kepala suku untuk berpamitan. Sekarang saatnya tidur~
"Apa? Kamu ingin ke "Danau Kematian? Lupakan tentang gulungan itu, itu hanyalah legenda kuno. Banyak orang serakah yang mati karena menginginkan gulungan kuno itu!" teriak kepala suku. Setelah terjadi perdebatan hebat akhirnya aku meninggalkan tempat ini, tempat yang telah banyak memberiku ilmu menuju "Danau Kematian". Aku hanya diberi bekal secukupnya oleh penduduk desa. "Baiklah, kita berangkat Gigobyte."